Sabtu, Oktober 20, 2012

PENGENALAN GULMA




PENGENALAN GULMA

PENDAHULUAN
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Kehadiran gulma sebagai organisme pengganggu tanaman (OPT) pada lahan pertanian dapat mengakibatkan terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok. Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelai yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun pada sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang.
a.       Gulma Teki-tekian
Spesies-spesies gulma dari marga Cyperaceae yang memiliki penampang batang segitiga, daunnya berbentuk garis (linearis). Kelompok ini memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan. Selain itu, gulma ini menjalankan jalur fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam 'menguasai' areal pertanian secara cepat. Ciri-cirinya adalah penampang lintang batang berbentuk segi tiga membulat, dan tidak berongga, memiliki daun yang berurutan sepanjang batang dalam tiga baris, tidak memiliki lidah daun, dan titik tumbuh tersembunyi. Kelompok ini mencakup semua anggota Cyperaceae (suku teki-tekian) yang menjadi gulma. Contoh: teki ladang (Cyperus rotundus), udelan (Cyperus kyllinga), dan Scirpus moritimus.
b.      Gulma Berdaun Lebar
Berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem pucuk dan sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun terutama pada permukaan bawah, lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada nodusa, serta titik tumbuh terletak di cabang. Contoh gulma ini ceplukan (Physalis angulata L.), wedusan (Ageratum conyzoides L.), sembung rambut (Mikania michranta), dan putri malu (Mimosa pudica).

TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman tentang Pengenalan Gulma adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis gulma serta mengetahui cirri-ciri morfologi gulma.

ALAT DAN BAHAN
1.      Beberapa jenis gulma yang tumbuh di sekitar Kebun Agroteknologi dan Biologi.
2.      Pensil.
3.      Buku gambar.
4.      Buku identifikasi gulma.
CARA KERJA
1.      Siapakan gulma yang ada di kebun Agroteknologi dan Biologi.
2.      Amati, gambar pada kertas gambar dan deskripsikan morfologi masing-masing gulma yang diambil.
3.      Lengkapi deskripsi yang telah dibuat dengan informasi dari pustaka tentang cirri-ciri morfologi.
4.      Diskusikan juga cara berkembang biak serta habitatnya dari masing-masing gulma.
HASIL PENGAMATAN
v  Gulma Teki-tekian : Cyperus rotundus (Teki Ladang), Fimbristylis miliacea ( Panon Munding ), Cyperus iria.
v  Gulma Berdaun Lebar : Ageratum conyzoides (Bandotan), Amaranthus spinosus L (Bayam duri), Portulaca oleracea L (Krokot).


PEMBAHASAN
a.      Gulma Teki-tekian
v  Cyperus rotundus (Teki Ladang)
Morfologi : Herba menahun, tinggi 0.1 – 0.8 m ( 1m ). Batang tumpul sampai persegi tiga tajam, lunak , membentuk umbi , hijau pucat. Daun berjumlah 4 – 10 helai dan letaknya berjejal pada pangkal batang, dengan pelepah daun yang tertutup tanah, helaian daun bentuk garis, dari atas hijau tua mengkilat, 10 – 60 kali 0.2 – 0.6 cm. Bunga Majemuk, di ujung batang, bentuk bulir, panjang 1-3 cm, lebar 2 mm, benang sari tiga, kepala sari merah, putik panjang ± 1,5 cm, coklat.Buah Bulat telur, panjang ± 1,5 cm, coklat.Akar Serabut, putih kotor. Anak bulir terkumpul menjadi bulir yang pendek dan tipis, dan keseluruhan terkumpul lagi menjadi berbentuk panjang. Daun pembalut berjumlah 3 – 4, tepi kasar, tidak merata. Jari-jari payung 6 – 9, pangkal tertutup oleh daun pelindung yang berbentuk tabung, yang t erpanjang 3 – 10 cm, yang terbesar sekali lagi bercabang. Anak bulir 3 – 10 berkumpul dalam bulir, duduk, berbetnuk garis, sangat gepeng, coklat, panjang 1 – 3 cm, lebar 2 mm, berbunga 10 – 40. sekam dengan punggung hijau dan sisi coklat, panjang kurang lebih 3 mm. Benang sari 3, kepala sari kuning cerah. Tangkai putik bercabang 3. buah memanjang sampai bulat telur terbalik, persegi tiga, coklat, panjang kurang lebih 1.5 mm.
Perbanyakan : Berkembang biak terutama dengan umbinya.
Habitat : Dapat tumbuh pada bermacam-macam keadaan tanah dengan ketinggian 1 – 1000 m. Gulma ini termasuk gulma tahunan yang berkembang biak terutama dengan umbinya. Umbi gulma ini dapat tumbuh pada suhu sekitar 13 – 14°C dan suhu optimum untuk pertumbuhan teki berkisar antara 30 – 35°C.
v  Fimbristylis miliacea ( Panon Munding )
Morfologi : Tanaman tahunan, cespitose, 15-50 (-70) cm, dasar lunak; rhizomes absen. Batang bisa sama dengan daun dan bisa berbeda. Daun memiliki tinggi 2 / 3 dari tinggi tanaman, tidak ada ligula, pelepah daun lebar 2 mm. Bunga Inflorescences anthela kompleks, biasanya membaur, branched, perluasan ke atas, kali luas sepanjang; scapes semampai, angularly berjalur dan / atau yang dikompresi distally, 1-1,5 mm lebar atau tebal, Bunga terdiri dari stamens 1-2 , putik 3. Fimbristylis miliacea lain adalah rumput yang luas penyebarannya di Asia terutama pada tanaman padi. Buah ukuran 1mm.
Habitat : Perladangan padi , daerah dengan ketinggian lebih dari 300 m
Pengendalian : Dapat secara kultur teknis, manual , kimia , dan metode biologi
v  Cyperus iria
Morfologi : Termasuk gulma tahunan, berakar serabut, terdapat beberapa daun , cabang sepatu berduri sekitar 2,5 cm panjangnya, jelaga tegak dengan tinggi 8 hingga 60 cm agak tebal atau menipis. Pelepah daun berwarna kemerahanatau kecokelatan. Benang sari ada tiga dan kepala putik ada tiga. Terdapat corymb sebagai aturan mejemuk dengan panjang 5 hingga 15 cm, lebar 3 hingga 10 cm dengan masing – masing menghasilkan 5 – 10 duri yang berbentuk bulat panjang dengan panjang 1 – 4 cm dan paling sedikitber daun 2 atau 3.
Habitat  : Daerah basah, di sawah, rawar - rawa, hingga permukaan laut dengan kedalaman
300 m.
Perbanyakan : Dengan biji
b.      Gulma Berdaun Lebar
v  Ageratum conyzoides (Bandotan)
Morfologi : Herba satu tahun, tegak atau berbaring dan dar bagian ini keluar akarnya.. Tinggi tanaman kurang lebih 1 – 1.2 m. Batang bulat, berambut jarang. Daun bawah berhadapan dan bertangkai cukup panjang, yang teratas tersebar dan bertangkai pendek. Helaian daun bulat telur, beringgit, panjang 1 – 10 kali 0.5 – 6 cm, kedua sisinya berambut panjang, sisi bawah juga dengan kelenjar yang duduk. Bongkol bunga berkelamin satu macam, 3 atau lebih berkumpul jadi karangan bunga bentuk malai rata yang terminal. Panjang bongkol 6 – 8 mm , pada tangkai berambut. Daun pembalut tersusun dalam 2 – 3 lingkaran, runcing, tidak sama, berambut sangat jarang atau gundul. Dasar bunga bersama tanpa sisik. Bunga sama panjang dengan pembalut. Mahkota dengan tabung sempit dan pinggiran sempit bentuk lonceng, berlekuk 5, panjang 1 – 1.5 mm. Buah keras bersegi lima, berwarna putih, dengan panjang 2 – 3.5 mm.
Habitat : Dataran hingga ketinggian 1 – 2100 m diatas permukaan laut
Perbanyakan : Melalui biji.
v  Amaranthus spinosus L (Bayam duri)
Morfologi : Tumbuhan ini mempunyai batang lunak atau basah, tingginya dapat mencapai 1 meter. Sebagai tanda khas dari tumbuhan bayam duri yaitu pada pohon batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal sebagai bayam duri.Bentuk daunnya menyerupai belahan ketupat dan berwarna hijau. Bunganya berbentuk bunga bongkol, berwarna hijau muda atau kuning.
Habitat : Bayam duri banyak tumbuh secara liar di pekarangan rumah, ladang atau di jalan-jalan kampung. Bayam duri tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25 – 35 Celcius.
Perbanyakan : Dengan bijinya. 
v  Portulaca oleracea L (Krokot)
Morfologi : Batang Bulat, beruas, merah kecoklatan. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, tersebar, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm, hijau. Bunga majemuk, di ujung cabang, kecil, kelopak hijau, bertaju dan bersayap, mahkota bentukjantung, kepala putik tiga sampai dengan lima, putih, kuning, buah : Kotak, berbiji banyak, hijau. Biji bulat, kecil, mengkilat, hitam. Akar tunggang, putih kotor.
Habitus : Semak, semusim.
Penyebaran : Dengan biji.

KESIMPULAN
            Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Pengendalian gulma merupakan subjek yang sangat dinamis dan perlu strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal perlu dipertimbangkan sebelum pengendalian gulma dilakukan:
  1. jenis gulma dominan
  2. tumbuhan budidaya utama
  3. alternatif pengendalian yang tersedia
  4. dampak ekonomi dan ekologi
Di Kalangan pertanian sepakat dalam mengadopsi strategi pengendalian gulma terpadu untuk mengendalikan pertumbuhan gulma.





DAFTAR PUSTAKA

diakses pada tanggal 23/11/11.

Tidak ada komentar: